Kajian Parenting Bersama Ustadz Abi Makki
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al-Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya”
(HR. Ahmad)
Keluarga adalah salah satu mata rantai kehidupan yang paling esensial dalam sejarah perjalanan hidup manusia. Karena melalui keluargalah seorang insan pertamakali mendapat banyak bekal dan pembelajaran yang kemudian menentukan bagaimana ia dalam menjalani masa depan. Maka keluarga dalam pandangan islam memiliki peranan yang demikian penting.
Membangun keluarga yang dekat dengan rahmat Allah SWT. Adalah harapan besar yang diinginkan oleh setiap umat islam. Karena puncak dari perjalanan panjang dalam menjalani kehidupan bagi seorang muslim tidak lain adalah untuk meraih keridhoan dari Rab-Nya semata. Maka menjadikan keluarganya sebagai keluarga ahlul qur’an adalah sebuah keharusan. Karena dengan menjadi ahli qur’an niscaya akan diberi kemuliaan sebagai keluarga Allah SWT. Maa syaa Allah yaa Ayah – Bunda J
Berbekal semangat dan harapan menjadi lembaga pencetak generasi penerus negeri yang unggul dan berkarakter qur’ani yang bermula dari terwujudkan keluarga-keluarga ahlul qur’an, SIT Adzkia bekerjasama dengan Daruut Tauhid Peduli Sukabumi, telah kembali menggelar kajian parenting pada Sabtu, 20 November 2021 lalu. Dengan mengangkat tema menjadi keluarga ahlul qur’an, pada kajian parenting kali ini, SIT Adzkia menghadirkan Ustadz Abi Makki sebagai pengisi kajian.
Dalam webinar kajian parenting yang diikuti oleh lebih dari 2000 peserta tersebut, Ustadz Abi Makki menyampaikan bahwa Al-Qur’an ibarat cahaya dalam gelapnya perjalanan panjang kehidupan. Hidup tanpa Al-Qur’an layaknya berjalan di tempat gelap tanpa sedikitpun berkas cahaya. Melewatinya dibutuhkan kekuatan besar, karena harus melalui berbagai rintangan yang tidak dapat dilihat jelas oleh pandangan mata. Maka Al-Qur’an ibarat cahaya terang yang menerangi disepanjang perjalanan menuju keabadian.
Pada kesempatan kajian parenting online yang dibuka oleh sambutan dari Ustadzah Heti Mianawati selaku manajer pendidikan SIT Adzkia tersebut, Ustadz Abi Makki memaparkan beberapa hal yang harus dilakukan agar kita dapat tergolong sebagai ahlul qur’an yang Allah khususkan, yaitu :
Memiliki waktu yang dikhususkan untuk membaca Al-Qur’an.
Menurut penuturan Ustadz Abi Makki, pada dasarnya tidak ada waktu yang tidak baik untuk membaca Qur’an, namun terdapat satu waktu yang memiliki efek yang lebih dahsyat saat kita isi dengan tilawah, yaitu di sepertiga malam, saat sebagian besar umat manusia sedang pulas dalam tidurnya.
Menjaga ayat-ayat Al-Qur’an.
Ustadz Abi Makki menjelaskan bawha tidaklah cukup hanya dengan membaca saja, jika kita ingin menjadi ahlul qur’an, maka kita juga harus menghafalkan dan benar-benar memperhatikan kaidah-kaidah dalam melafalkannya.
Memahami makna ayat-ayat Qur’an.
Agar dapat memaknai dan menjadikan qur’an sebagai lentera dalam kehidupan, maka penting bagi setiap umat islam untuk memahami tafsir dan makna dari setiap ayat-ayat yang dibaca atau dihafalkannya.
Menjalankan dan mengaplikasikan Al-Qur’an dalam keseharian, serta
Mengajarkan dan membumikan ayat-ayat Qur’an.
Setelah pemaparan taujih dari Ustadz Abi Makki, acara webinar kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta kajian.
Alhamdulillah, acara kajian yang digelar secara online melalui zoom meeting dan ditayangkan secara live di akun youtube SIT Adzkia Sukabumi tersebut, berlangsung dengan lancar dan mendapat respon baik dari seluruh peserta kajian parenting tersebut. Melalui kajian parenting yang secara rutin digelar oleh SIT Adzkia sebagai salah satu bagian dari program konseling orang tua, dapat menjadi sarana dalam menjalin sinergitas yang baik dan efektif antara pihak sekolah dan orang tua siswa, sehingga harapan mewujudkan generasi penerus negeri yang unggul dan berkarakter qur’ani dapat seutuhnya terealisasi. Aamiin allahumma aamiin. Jazakumullahu khairan katsiran Ayah Bunda atas partisipasi terbaik dan kerjasamanya. Sampai berjumpa kembali pada kajian parenting berikutnya. J
-Written by U.K-
Comments